Aku membaca komentar dari Andreas Harefa dalam buku Quantum Learning-nya Bobbi Deporter dan Mike Hernacki. Dia mengatakan bahwa seharusnya kita sadar bahwa belajar bukan hanya soal yang di pelajari. Tapi melainkan juga soal mengapa dan bagaimana mempelajarinya. Aku benar-benar ingin mengatakan kepadanya. that's what I've been done.
Aku siapkan satu tembok
dikamarku. Seakan-akan aku mempunyai proyek yang besar. Ini akan menjadi hal
pertama yang aku lihat ketika aku bangun tidur di pagi hari. Ini yang akan aku
pelajari ketika pikiran sedang jernih-jernihnya. Cari, baca, catat, post-it,
dan kemudian baca saja sampai harinya tiba. Ngga ada salahnya. Jangan pernah
sombong bahwa apa yang kamu baca, kamu akan terus mengingatnya. Otak kita akan
dipenuhi hal-hal yang baru. Dan semuanya akan tertumpuk. Kalau tidak di post-it
ke tembok, atau setidaknya dicatat, lambat laun akan dilupakan.
Aku sempat merasakan seakan-akan mempunyai proyek yang besar dalam hidupku.
Ketika apapun yang aku lakukan untuk
menjadikannya efisien, ketika itu pula aku akan berpura-pura kalau sudah
berhasil. Waktuku sebulan untuk menjalankan proyek ini. Proyekku adalah tes
ujian tulis Pascasarjana UNY gelombang pertama. Heheheh. Berlebihan sekali kan. Intinya, Jangan pernah berhenti.
Setidaknya sehari belajar sejam kalau sudah jenuh.
Karena ketika berhenti, akan sulit untuk memulai kembali.
Soal yang aku dapat, setidaknya tujuh
puluh lima persen aku dapatkan dari sampah-sampah yang tertempel ditembokku.
Sisanya ada yang aku ngga tau jawabannya tapi mencoba memahami isi soalnya. Jadi
aku akan share beberapa pencarianku dan bisa didownload. Semoga bermanfaat buat
kalian yang mau ujian.
#ummisantria #quantumlearning #bobbidepartur #mikeHernacki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar