Seperti bumi yang selalu silaturahim kepada
matahari untuk mendapatkan sinarnya. Bumi bisa bertahan hidup karena terus
berikhtiar. Karena filsafat adalah
hidup. Aku dan kalian juga berhak hidup. Kita saling bercermin, aku bercermin
pada dirimu, dirimu bercermin pada diriku. Lalu apa bedanya? Diriku dan dirimu
kalau begitu? Apa bedanya yang tua dan muda, guru dan murid. Bedanya adalah
struktur dan dimensi. Struktur dan dimensi dari pengetahuan dan pengalaman.
Filsafat adalah semua. Bahkan akhir kuliah ini pun belum selesai belajar
filsafat.
Berdoa secara kusyuk,
karena filsafat adalah pola pikir, mengembarakan pikiran jauh adalah berbahaya
jika tidak mematuhi rambu-rambu dan mengikuti petunjuk dan tata caranya.
Dikhawatirkan jangan-jangan pengembaraan pikiranmu nanti terlalu jauh sehingga
tidak bisa kembali. Seperti bilangan infinit, bilangan yang tidak akan ketemu,
kalau ketemu tidak akan kembali. jadi caranya jangan terlalu nafsu, tapi juga
jangan putus asa. Karena sebenar-benarnya filsafat adalah proses. Maka yang
bisa menghidupkan dirimu sendiri adalah dirimu sendiri dan kuasa Tuhan. Maka
untuk memenuhi seperti itu, hidup satu dengan yang lain berbeda-beda.
Ini adalah refleksi perkuliahan filsafat ilmu oleh Prof. Dr. Marsigit, MA. Poin terpenting saya adalah saya tidak hanya merefleksikan perkuliahan ini, tapi juga merefleksikan diri sendiri. Ini adlah sedikit dari sekian banyak yang saya tuliskan dan refleksikan. Jika tertarik, silahkan baca di link bawah ini.
Ohya, blog walker, silahkan ke http://ummisantria.blogs.uny.ac.id/ yah.
Ohya, blog walker, silahkan ke http://ummisantria.blogs.uny.ac.id/ yah.
Link Below:
Refleksi Perkuliahan Prof. Dr. Marsigit, MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar