Sebagai makhluk ciptaan-Nya, kita adalah manusia
yang tidak utuh. tidak utuh dalam perbuatannya, tidak utuh dalam pemikirannya,
tidak utuh dalam apapun, Kita adalah jamak. Yang bisa berarti apapun. Memahami
satu bukanlah satu, dua bukanlah dua dst sangatlah sulit. Kita tidak bisa
menetapkan segala hal. Seperti murid yang selesai belajar kalkulus. Karena
merasa sudah bisa, dia memberi kesimpulan dirinya mengerti kalkulus. Tetapi
ketika naik ke kelas selanjutnya, kalkulus integral muncul, kemudian murid
tersebut belom mengerti apapun. Maka, kesimpulannya akan berubah lagi.
![]() |
pict by @amybaidi |
Check link below to read from the source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar